Serunya Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Mahasiswa Prodi S1 Kebidanan Universitas Abdurrab di Universitas Airlangga

Kampus Merdeka adalah salah satu bagian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Salah satu bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yakni Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah sebuah program pertukaran mahasiswa selama satu semester penuh untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Program PMM memiliki kegiatan wajib setiap pekan nya, yakni Modul Nusantara. Kegiatan non akademis yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang keberagaman, inspirasi, refleksi, dan kontribusi untuk masyarakat. Dalam kegiatan ini mahasiswa diperkenalkan dengan budaya khas Jawa Timur serta berkunjung kebeberapa ikon Kota Surabaya, sekaligus pengalaman menarik dengan berkuliner berbagai makanan khas Jawa Timur. Salah satu mahasiswa kebidanan yang mengikuti program ini adalah Widya Safira, mahasiswa yang berkesempatan mengikuti PMM di Universitas Airlangga (UNAIR) selama satu semester penuh. Selama program ini, Widya banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yang tidak hanya memperluas wawasan akademisnya, tetapi juga memperkaya pengalaman pribadinya. “Ikut PMM itu seru banget loh! Senin-Jumat kita kuliah, Sabtu atau Minggu kita bisa healing gratis sambil kulineran,” ungkap Widya. Sebagai mahasiswa kebidanan, pengalaman dalam program pertukaran mahasiswa ini memberikan kesempatan bagi Widya untuk memperluas cakrawala akademik dan belajar dari para profesor dan dosen yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. “Sistem belajar mahasiswa disini tu beda banget! mahasiswanya ambis tapi ambis yang positif, semenjak disini saya menjadi semakin bersemangat dalam mengubah cara belajar saya karena terinspirasi dari sistem belajar beberapa teman saya disini,” tutur Widya. Lebih lanjut, Widya menceritakan, selama PMM, ia dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menjalin pertemanan dengan mahasiswa reguler maupun mahasiswa pertukaran dari berbagai daerah. Widya juga mengatakan bahwa terdapat beberapa mahasiswa Internasional yang berkuliah disini. Sehingga memberikan Widya kesempatan untuk mrngasah bahasa asing dengan berkomunikasi dengan mereka. “Di asrama saya dan anak inter biasa ngobrol kalau ketemu, sekedar chit chat. Tapi saya juga bantu mereka di kantin kalau ingin memesan makanan, mereka terbantu, saya juga semakin mengasah bahasa saya, ” ucap Widya. Widya sangat merekomendasikan kegiatan PMM, ia mengatakan bahwa PMM ini dibiayai secara penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dimulai dari tiket berangkat dan pulang, bantuan UKT, kegiatan jalan-jalan Modul Nusantara beserta kuinerannya, hingga bantuan biaya hidup senilai 1,8 juta perbulan. Selain keuntungan ini, PMM juga memberikan pengalaman yang tidak akan bisa dibeli oleh apapun. Mengenal keanekaragaman budaya, bertemu banyak teman dari berbagai daerah, serta mengeksplor daerah baru. “kita sebagai generasi muda harus berani keluar dari zona nyaman. Melakukan eksplorasi, mengenal keunikan daerah lain, dan menjaga kelestarian budaya itu harus kita lakukan diusia muda ini, sebab inilah golden age kita, jangan sia-sia kan masa muda kalian. Cari banyak pengalaman, cari banyak teman, asah kemandirian, dan menghadapi tantangan baru di kehidupan. Sebab pengalaman adalah investasi yang paling berharga.” tutupnya.